UNESCO Tetapkan Ponorogo Jadi Kota Kreatif Dunia 2025 Kategori Seni dan Kriya Rakyat
Ponorogo Resmi Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO Tahun 2025, Bukti Keunggulan Budaya Reog di Mata Dunia
Wartakotakita.com – Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, resmi ditetapkan sebagai salah satu anggota Jaringan Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative Cities Network/UCCN) tahun 2025. Kabar membanggakan ini diumumkan langsung oleh UNESCO pada Sabtu (1/11/2025), menandai pengakuan dunia terhadap kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat Ponorogo, terutama melalui seni Reog yang telah menjadi ikon kebanggaan nasional.
Masuknya Ponorogo ke dalam UCCN menempatkannya sejajar dengan kota-kota kreatif dunia lainnya seperti Bandung dan Pekalongan di Indonesia. Penetapan ini diberikan dalam kategori “Crafts and Folk Art” (Kriya dan Seni Rakyat), yang menilai inovasi, keberlanjutan, serta pelestarian budaya lokal yang hidup di tengah masyarakat.
Apresiasi dan Harapan
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian tersebut.
“Ini bukan hanya prestasi pemerintah daerah, tapi hasil kerja keras seluruh masyarakat Ponorogo yang menjaga dan mengembangkan Reog sebagai warisan budaya dunia. Dengan pengakuan UNESCO ini, kita semakin berkomitmen menjadikan Ponorogo sebagai pusat kreativitas berbasis budaya,” ujarnya.
Selain Reog, Ponorogo juga dinilai memiliki ekosistem kreatif yang berkembang pesat, mulai dari seni pertunjukan, kerajinan topeng, hingga produk ekonomi kreatif berbasis tradisi lokal. Pemerintah daerah berencana memperkuat dukungan terhadap para pelaku seni dan industri kreatif melalui program inkubasi, festival internasional, serta kerja sama lintas negara.
![]() |
| Foto : Kerajinan tangan khas Ponorogo! Inilah perlengkapan Reog buatan seniman lokal yang mengantarkan Ponorogo diakui UNESCO sebagai Kota Kreatif Dunia 2025. |
Dampak bagi Masyarakat
Masuknya Ponorogo ke dalam jaringan UNESCO diharapkan membawa dampak positif bagi sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan pendidikan budaya. Program pertukaran internasional dan kolaborasi antar kota kreatif akan membuka peluang baru bagi seniman muda, pelaku UMKM, serta generasi muda Ponorogo untuk tampil di panggung dunia.
“Reog bukan hanya tontonan, tetapi juga tuntunan. Dengan pengakuan UNESCO, kita ingin Reog dan budaya Ponorogo terus hidup, relevan, dan mendunia,” tambah Bupati Sugiri.
Penetapan ini sekaligus memperkuat posisi Ponorogo sebagai “Kota Reog Dunia”, simbol pelestarian budaya dan kreativitas masyarakat yang berakar kuat namun berpikiran global. (wartakotakita/eka harnawa)
![]() |
| Reog Ponorogo, warisan budaya yang mendunia! Inilah seni kebanggaan Ponorogo yang membuat kota ini diakui UNESCO sebagai Kota Kreatif Dunia 2025 |



