Hari Wayang Dunia 2025 di Ponorogo: Tiga Sanggar Gelar Pergelaran Wayang Kulit 7 Dalang Spektakuler
![]() |
| Ki Darmudji (baju merah) Ketua Sanggar Ngambar Arum |
Peringati Hari Wayang Dunia 2025, Tiga Sanggar Gelar Pergelaran Wayang Kulit dan Wisuda Panata Cara dan Pamedhar Sabda Lakon “Wahyu Makutharama” Disiarkan Langsung Melalui Kanal YouTube JUVE MULTIMEDIA RECORD.
wartakotakita.com – Ponorogo. Dalam rangka memperingati Hari Wayang Dunia 2025, Sanggar Ngambar Arum bekerja sama dengan Sanggar Pasopati dan Sanggar Badranaya menyelenggarakan pergelaran wayang kulit istimewa bertajuk “Pergelaran Wayang Kulit 7 Dalang Cilik dan Remaja yaitu – Lakon Wahyu Makutharama”, pada Jum'at malam, 31 Oktober 2025, bertempat di Sanggar Ngambar Arum, Desa Dadapan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
![]() |
| Foto Dalang Cilik dari kiri Ki Rifky, Ki Sanji, Derryl, Ki Nata Semarakkan Hari Wayang Dunia 2025 |
Acara ini juga menjadi momentum istimewa bagi para siswa Sanggar Ngambar Arum yang diwisuda setelah menyelesaikan masa belajar Panata Cara dan Pamedhar Sabda.
Pergelaran berlangsung meriah dan penuh semangat. Tujuh dalang muda tampil secara bergantian membawakan lakon “Wahyu Makutharama”, kisah klasik sarat makna moral tentang kepemimpinan, kejujuran, dan kesetiaan. Meski dibawakan oleh generasi muda, pertunjukan tetap menjaga pakem tradisi pedalangan Jawa, namun dikemas dengan gaya yang segar dan menarik.
![]() |
| Foto Ki Darmudji saat mewisuda para lulusan Sanggar Ngambar Arum |
Prosesi wisuda dipimpin oleh Ki Darmudji selaku Ketua Sanggar Ngambar Arum, didampingi dua tokoh seni pedalangan ternama, yaitu Ki KRT Sentho Yitno Carito (Ketua Sanggar Pasopati) dan Ki KRT Purbo Sasongko (Ketua Sanggar Badranaya).
Dalam sambutannya, Ki Darmudji menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pelestarian budaya dan upaya regenerasi panata cara, pamedhar sabda dan dalang muda.
“Wayang bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan. Melalui anak-anak inilah kita menanamkan nilai-nilai luhur budaya Jawa agar tetap hidup dan tidak lekang oleh zaman. Ini adalah acara Wisudan Panata Cara dan Wisudan Pamedhar Sabda dan juga memperingati HARI WAYANG DUNIA 2025. Ada dua jurusan atau dua kelas di Sanggar Ngambar Arum. Panata Cara Muda ini MC dasar, lamanya belajar 10 bulan dan Panata Cara Madya ini pendidikan MC lanjutan, lamanya 6 bulan. Kalau Pamedar Sabda itu adalah kelas public speaking Jawa atau sekolah micara. Total keseluruhan anggota dari Sanggar Ngambar Arum ini sekitar 300an lebih. Kan teman-teman tidak hanya jadi MC kan mas. Jadi meskipun belajar MC, belajar micara belajar public speaking, tapi mereka ini sebenarnya banyak yang berprofesi bukan hanya MC, ada yang guru, ada yang anggota dewan, ada kepala desa, ada pengusaha, dan lain-lain. Visi dan misi kami adalah Pengembangan budaya, pelestarian kebudayaan" Ujar Ki Darmudji saat diwawancarai oleh team media wartakotakita.com (31/10/2025)
![]() |
| Foto Ki KRT Sentho Yitno Carito saat mewisuda para lulusan Sanggar Ngambar Arum |
"Kolaborasi ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya tidak bisa dilakukan sendiri. Kita harus bersatu, saling mendukung, dan memberi ruang bagi generasi muda untuk tampil dan berkembang,” ungkapnya saat diwawancarai oleh team wartakotakita.com
![]() |
| Foto Ki KRT Purbo Sasongko (baju putih) saat mewisuda lulusan Sanggar Ngambar Arum |
Sedangkan Ki KRT Purbo Sasongko menekankan pentingnya regenerasi dalang muda sebagai investasi masa depan seni pedalangan.
“Sanggar Panata Cara Ngambar Arum tidak hanya mengajarkan menjadi seorang MC, tidak hanya mengajarkan sebagai seorang yang handal dalam publiks peaking tapi juga mendidik, membina, sekaligus mengarahkan para anggotanya untuk ikut mencintai dan sekaligus melestarikan budaya, ada tosan aji, ada panembrama, kemudian ada Langen Beksan dan salah satunya adalah Wayang Kulit. Kami berharap dari Sanggar Ngambar Arum, Pasopati, dan Badranaya akan lahir seniman seniman tangguh yang tidak hanya piawai memainkan wayang, tetapi juga memahami filosofi kehidupan yang diajarkan di dalamnya,” katanya saat diwawancarai oleh team wartakotakita.com
![]() |
| Foto Anggota Sanggar Ngambar Arum |
Selain pergelaran dan wisuda, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan penampilan gamelan oleh pengrawit muda, pameran tosan aji, jamasan pusaka serta diskusi budaya interaktif yang terbuka untuk masyarakat umum.
![]() |
| Foto Ki Sanji Nugroho saat pentas wayang kulit yang masih kelas 6 SD yang merupakan siswa Sanggar Pasopati |
Dengan semangat Hari Wayang Dunia, acara ini menjadi bukti bahwa seni wayang masih hidup dan dicintai lintas generasi. Kolaborasi tiga sanggar ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pelestarian warisan budaya Indonesia agar tetap lestari dan relevan di tengah arus modernisasi.
Penulis: Tim Redaksi Wartakotakita.com
Editor: Eka Harnawa






