Ziarah Rombongan Kodim Ponorogo: Menghampiri Jejak Sunyi Para Pahlawan di Hari Juang TNI AD 2025
![]() |
Dandim 0802/Ponorogo Letkol Arh Farauk Saputra menata rangkaian bunga pada momen Ziarah Rombongan peringatan Hari Juang TNI AD ke-80 di Taman Makam Pahlawan Wira Patria Paranti Ponorogo. |
Ponorogo - Warta Kota Kita - Di bawah langit pagi Ponorogo yang tampak cerah, langkah para prajurit Kodim 0802/Ponorogo bergerak perlahan memasuki Taman Makam Pahlawan Wira Patria Paranti. Kamis (11/12/2025), tempat itu seolah kembali hidup oleh jejak sejarah ketika Komandan Kodim 0802/Ponorogo, Letkol Arh Farauk Saputra, memimpin Upacara Ziarah Rombongan dalam rangka peringatan Hari Juang TNI AD ke-80.
Mereka datang bukan sekadar menjalankan tradisi tahunan tetapi mengembalikan diri pada akar sejarah lahirnya TNI AD. Di antara nisan-nisan sunyi yang berjajar rapi, ada kisah pengorbanan yang tak pernah benar-benar sirna.
Sebuah Pagi yang Menghadirkan Renungan
Ketua Persit KCK Cabang XVI Kodim Ponorogo, Ny. Nelly Farauk Saputra, tampak berjalan berdampingan dengan para pengurus dan anggota Persit. Para perwira staf, Danramil, prajurit, ASN, hingga unsur terkait seperti Kaminvetcad V/02 Ponorogo dan Kaposkes 05.09.05 turut hadir. Barisan mereka membentuk sebuah pemandangan yang padu seolah seluruh keluarga besar Kodim 0802 mengikatkan diri untuk kembali menyapa para pendahulu.
Upacara berlangsung khidmat. Tak banyak suara selain komando dan gemerisik angin. Namun dalam keheningan itulah, makna peringatan ini justru terasa jauh lebih kuat.
Menghidupkan Arti Perjuangan
Melalui Media Center 0802, Letkol Arh Farauk Saputra mengingatkan bahwa ziarah rombongan bukan hanya simbol, melainkan wujud penghormatan yang memiliki ruhnya sendiri.
“Ziarah rombongan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Kodim 0802/Ponorogo dalam memperingati Hari Juang TNI AD,” ujarnya.
Bagi Dandim, momen di antara pusara ini adalah waktu untuk kembali meneguhkan jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, sekaligus tentara nasional.
Ia menambahkan,
“Kegiatan sakral ini adalah sarana untuk menghormati dan mengenang jasa para pahlawan serta menumbuhkan semangat nasionalisme. Ini juga bentuk rasa syukur atas kemerdekaan yang diraih melalui pengorbanan yang besar.”
Kata-kata itu mengalir pelan, namun terasa menancap, terutama bagi para prajurit muda yang berdiri tegap menatap nisan, membayangkan perjalanan panjang para pendahulu sebelum mereka.
Tabur Bunga: Bahasa Sunyi yang Paling Jelas
Ziarah rombongan diakhiri dengan tabur bunga. Letkol Farauk dan Ny. Nelly turun lebih dulu, menaburkan kelopak-kelopak bunga yang tampak kontras dengan warna tanah. Satu demi satu peserta upacara menyusul, menundukkan kepala dengan doa yang barangkali hanya mereka dan Tuhan yang tahu.
Matahari mulai naik ketika sesi foto bersama dilakukan, namun suasana hening itu tetap bertahan seolah semangat para pahlawan masih melingkupi TMP Wira Patria Paranti hari itu.
Editor : Warta Kota Kita




