NEWS

Purbo Sasongko, Dalang Muda yang Menghidupkan Kembali Wayang Kulit di Era Digital

Foto kiri Ki KRT Purbo Sasongko Pada Saat Pentas

WARTA KOTA KITA - Ponorogo — Di tengah gempuran hiburan modern dan konten digital serba instan, sosok Dalang Purbo Sasongko dari Ponorogo, Jawa Timur, menjadi angin segar bagi dunia seni tradisional Indonesia. Dengan gaya khas dan pendekatan modern, ia berhasil menarik perhatian generasi muda untuk kembali mencintai wayang kulit, salah satu warisan budaya Nusantara yang kini mulai jarang digelar secara rutin.

Awal Perjalanan dan Cinta pada Wayang

Purbo Sasongko dikenal luas sebagai dalang muda berbakat yang tumbuh di lingkungan seni tradisional. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan suara gamelan dan kisah pewayangan yang diwariskan turun-temurun. Ketertarikannya terhadap dunia pedalangan muncul bukan hanya karena faktor keluarga, tetapi juga karena keinginan kuat untuk menjaga identitas budaya Jawa agar tetap hidup di tengah perkembangan zaman. “Wayang bukan sekadar hiburan, tapi juga sarana pendidikan moral dan refleksi kehidupan,” ujarnya dalam sebuah wawancara lokal.


Gaya Pementasan yang Unik dan Berkarakter

Dalang Purbo dikenal memiliki ciri khas pementasan yang enerjik, komunikatif, dan relevan dengan situasi masa kini. Ia tidak sekadar mementaskan kisah klasik seperti Mahabharata atau Ramayana, tetapi juga menambahkan pesan-pesan sosial dan nilai kemanusiaan yang mudah diterima penonton modern. Dalam pertunjukannya, Purbo kerap menggabungkan humor segar, improvisasi spontan, serta musik karawitan yang harmonis, membuat setiap pementasan terasa hidup dan dekat dengan masyarakat.

Memanfaatkan Dunia Digital untuk Melestarikan Wayang

Kesadaran akan perubahan perilaku penonton membuat Dalang Purbo aktif menggunakan media sosial seperti YouTube dan Instagram untuk membagikan cuplikan pementasan, kisah di balik layar, hingga konten edukatif tentang filosofi wayang. Langkah ini terbukti efektif menjangkau penonton muda yang sebelumnya jarang bersentuhan dengan seni tradisional. Melalui platform digital, ia berhasil memperkenalkan keindahan dan nilai-nilai luhur wayang kulit ke audiens lintas generasi dan bahkan lintas negara.

Konsistensi di Tengah Tantangan

Menjadi dalang di era modern bukan perkara mudah. Purbo harus menghadapi tantangan berupa minat masyarakat yang menurun terhadap seni tradisional, serta kebutuhan untuk tetap kreatif agar pertunjukannya relevan.
Namun, dengan semangat dan dedikasi tinggi, ia justru menjadikan tantangan itu sebagai peluang. Ia rutin tampil di berbagai acara budaya, festival seni, dan hajatan rakyat di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya, membuktikan bahwa seni wayang masih memiliki tempat di hati masyarakat.

Pelestarian Budaya dan Inspirasi bagi Generasi Muda

Selain dikenal sebagai dalang, Purbo Sasongko juga aktif mengajak anak-anak dan remaja untuk mengenal dunia wayang melalui pelatihan dan workshop lokal. Ia percaya bahwa masa depan seni tradisional bergantung pada kemauan generasi muda untuk mengenal dan mencintainya.
“Kalau anak-anak tahu makna wayang, mereka tidak hanya menonton, tapi juga belajar tentang kehidupan, karakter, dan kebijaksanaan,” katanya.


Dengan dedikasi dan inovasinya, Dalang Purbo Sasongko menjadi simbol kebangkitan seni tradisional di era modern. Ia membuktikan bahwa dengan kreativitas dan semangat, budaya leluhur dapat tetap hidup berdampingan dengan kemajuan teknologi.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image